Ingin Kuliah, Punya Uang Tapi Tidak Punya Otak? Ke Indonesia Aja!
>> 17 Desember 2008
Hahaha! Pendidikan yang berkualitas di Indonesia semakin mahal saja. Apalagi untuk pendidikan SMP, SMA dan Perguruan Tinggi, wuih! Mahal banget! Gila!
Pantas otak orang Indonesia harganya mahal (gara-gara jarang dipake). Bagaimana mau menjalankan otak kalau duduk di lingkungan pendidikannya saja begitu susah. Begitu mahal! Satu bangku di perkuliahan minimal seharga 3 juta sampai "tak terhingga" triliun. Tidak semua orang bisa menggapai itu. Terkutuklah orang yang membuat pendidikan di negeri ini begitu mahal!
Bos! Orang pintar tidak selamanya memiliki orang tua kaya. Kebanyakan orang pintar berlatar belakangkan kemiskinan, kesusahan, kelaparan, dan keterpurukan dalam perekonomian. Kemana saja pendapatan negera ini? Apakah benar-benar tidak cukup dalam membantu pendidikan? Kasihan orang yang mempunyai semangat belajar tinggi namun kurang dana. Bos! Lakukanlah sebuah perubahan! Our future on your back! Don’t broke our dream!
OOOooopppssss.... Lupa! Tidak semua orang Indonesia itu miskin melarat dan tidak semua orang kaya Indonesia itu punya otak. Jadi, bagi yang punya uang tapi tidak punya otak jangan khawatir! Indonesia lebih memihak kalian! Indonesia menyediakan banyak tempat untuk kalian semua! Seperti yang kita ketahui bersama, selembar cek bertuliskan 1 triliun nilainya lebih tinggi banget daripada dua lembar surat keterangan (yang satu keterangan juara dalam suatu perlombaan dan yang satunya selembar kertas ujian TOEFEL dengan skore 600) saat mendaftar ke sekolah-sekolah di Indonesia. Mereka kemudian berkata: "Kalau tidak ada uang, lembaga tidak akan bisa beroperasi". Benar! Kalian tidak salah! Yang salah adalah kami! Para jenius yang bersemangat menempuh pendidikan tapi tidak punya uang!
3 komentar:
Begitu baca judul nya langsung ketawa..
Keren,,,,
tapi keluaran mahasiswa indonesia kan berbakat????!!!!!!!
Pemerintah Indonesia emang aneh. bukannya menarik orang supaya bisa sekolah dengan murah agar orang Indonesia jadi lebih baik lagi, tapi malah seakan-akan "ngusir orang" dari sekolah ato "nutup pintu" buat orang yang mau sekolah (kuliah juga). Semoga aja pemimpin kita mendatang dapat menjadikan Bangsa Indonesia lebih baik lagi.
Posting Komentar